Rabu, 20 Agustus 2008

Baik untuk menjadi benar

Bayu sekarang 6 tahun,yaah..usia untuk memulai sekolah dasar,dan benar,ini sudah bulan ketiga bayu bersekolah.Sekeluarga hanya tinggal dirumah sekian kecil petak,tembok rumah mereka pun berbarengan dengan tembok tetangganya.Tapi itulah Indonesia,banyak anak banyak rejeki katanya.Keluarga ini memang tidak mampu,tapi nafsu birahi suami istri menghasilkan 4 orang anak.Saat ini Bayu hanya punya Ayah,Ibunya sudah pergi minggat meninggalkan mereka.Bayu anak terakhir,entah kemana ketiga saudaranya yang lain.
Saat ini cuaca sedang marah,angin kencang sekali,hujannya sih sedang-sedang doang,tapi puyuh kecil-kecilan ini menusuk tulang bayu,yang saat itu sedang mengerjakan tugas kewarganegaraan dari sekolahnya.Sekarang sudah jam setengah sepuluh,bayu baru saja selesai mandi setelah sebelumnya keluyuran bersama teman-temannya.Ayahnya sudah tidur,dan seperti biasa,kakak-kakak bayu belum kelihatan batang hidungnya.
Jujura aja,bayau ga bisa ngerjain tugas itu,dia memang ga terlalu pandai.Dia stuck di pertanyaan "Apa yang harus kamu lakukan agar Orang tuamu senang?".Dia garuk-garuk kepala dan sekali-kali mencoba jawab,tapi ahh..dihapus lagi.Gaduhnya kaki bayu membuat Ayah bangun dari kantuknya,"kenapa bay?"lemas suara Ayahnya."Aku gabisa ngerjain ini pak".Ayahnya mendekatkan diri,"coba Bapak liat sini".Ayahnya membacakan ulang soal itu,sewaktu membaca mata Bayu tidak bisa lepas dari mata dan janggut tipis-tipis Ayahnya,dia terharu melihat Ayahnya masih mau mengorbankan waktunya."Ooohh...ini mah gampang!"sontak mengagetkan lamunan bayu."Nih,kamu tulis ya,biar Bapak bacain",Bayu pun menunggu kata-kata yang keluar dari mulut Bapaknya,berharap ini semua segera selesai."Cara membuat Orang tua saya senang adalah mau berkorban untuk orang tua saya,mau menjaga mereka dan menghormati mereka,naah..udahlah itu aja cukup menurut Bapak,Bapak langsung tidur ya,ga ada yang ditanya lagi kan?"."Ga ada Pak",sahut Bayu.
Jawaban Bapak tadi membangkitkan hati Bayu,itu semua persis sekali seperti sinetron yang sering Bayu liat di televisi,dimana tokoh utama adalah orang yang sangat-sangat baik,sampai sesekali terlihat bodoh."Wah,aku mau seperti yang Bapak bilang ah".
Bayupun ingin tidur dan segera masuk ke kamar.Dia melihat bapak sudah tertidur,tapi dia melihat pula sesekali Bapak menepuk nepuk kakinya sendiri karena banyaknya nyamuk.Bayu iba terhadap bapaknya,dia ingin Bapaknya tertidur pulas setelah membantunya.Bayupun berpikir,dan setelah 3 menit iapun menemukan ide.Bayu masih kecil dan polos,dia membuka semua pakaiannya dengan harapan semua nyamuk akan menggigit dia bukan Bapaknya.....
Dan benar,keesokan paginya tubuh Bayu penuh dengan bentol-bentol,dan tidak hanya itu,tubuhnya panas sekali akibat bertelanjang dada ditengah cuaca seperti itu.Bayu dilarikan ke puskesmas dan malah membuat Bapaknya mengeluarkan biaya.Bermaksud baik,tapi hasilnya minus.


Ingat,baik belum tentu benar.

Yehezkiel Sihombing

3 komentar:

Sasha's mengatakan...

astaghfirullah! ini blog yang baik bung Yeski!

Anonim mengatakan...

asik nih bung tulisannya yang ini.
cakep-cakep.
masuk ni ke selera gw..
pokoknya bilang SAAAIIKK dah!
haha

Lucia Retno Astrini mengatakan...

bayu, bayu