Minggu, 12 Oktober 2008

Hanya belum terpikirkan

Bisma terus berpikir bagaimana cara menjadi superhero,karena kostum apapun yang ia pakai tidak akan membuat tangannya mengeluarkan jaring laba atau api.Bisma ingin beda,dia selalu menggerutu melihat temannya yang sepulang sekolah hanya bermain gundu atau andar undur.Bisma mencoba naik ke atap,namun tak ada tindak kriminal yang ia lihat dari atas sana.Dia terus menunggu diatas genteng yang panas,tapi pencurian atau kejahatan lain yang ingin dia tumpas tidak juga muncul.Bisma hanya menemukan seorang tua yg duduk di trotoar bertameng bayangan gerobak penuh rumput dihadapannya.Terlihat dia memijat2 kakinya sendiri dengan muka yang mengkerut.Bisma turun kebawah.Kedepan.Kehadapan Pak tua yang ingin memulai mendorong gerobak yang sesak akan kesedihan."Sini pak saya bantu"kata bisma sambil meraih satu gagang gerobak.Mereka berdua sekarang,mendorong gerobak yang sesak akan senyuman.Pak tua tersenyum karena bantuan bisma,dan Bisma tersenyum karen telah mengerti arti superhero yang sebenarnya,yang belum terpikirkan sebelumnya

Kamis, 11 September 2008

Tidak boleh pincang

Hari ini sekolah Nasrul diliburkan karena akan diadakan rapat guru.Dan Nasrul merupakan anak berumur 8 tahun yang biasa seperti anak-anak lain,kalau bosan sedikit ya langsung cari kegiatan.Dan pas sekali,kemarin Nasrul baru membeli layangan dari toko bang Leo,dan hari ini dia akan coba menerbangkan layangan barunya.
Tidak bisa dipungkiri,sudah 3 tahun Nasrul bermain layangan,jadi kalau menerbangkan itumah hal yang mudah buat dia.Sama seperti hari ini,dalam 3 menit layangannya sudah terbang lumayan tinggi.Namun tiba-tiba sesuatu yang gak enak datang,layangan Nasrul putus.Nasrulpun langsung menguber layangan itu.Nasrul berlari sangat cepat,berharap bisa mendapatkan layangan itu.Dan matanya mendapatkan layangan itu masuk kedalam masjid di perumahannya.
Nasrulpun bingung bagaimana mengambilnya,dia gak mungkin meninggalkannya,layangan Bang Leo tiga ribu harganya,karena bagus kualitasnya,hanya saja benangnya tidak gelasan.Dengan diam-diam Nasrul masuk kedalam masjid itu,dia lupa mencuci kakinya yang kotor dan dengan polosnya melewati batas suci."Hey ngapain kamu?!" teriak mang udin tukang bersih-bersih masjid yang baru,yang terkenal bodoh namun galak."Ini mang Udin,layangan Nasrul masuk sini,Nasrul mau ambil layangannya"."Kamu ga tau apa?ini batas suci,kaki kamu penuh tanah begitu mau masuk sini" kata mang udin dengan bertolak pinggang.Nasrul menunggu diluar dan sekalian cuci kaki ditempat wudhu sambil mang Udin mengambil layangannya."Ini layangan kamu,sekali lagi kamu gini tak panggil Bapak kamu,biar diajarin agama yang bener sama dia.Pulang sana kamu".Nasrul akhirnya pulang kerumahnya dengan hati takut.Selanjutnya Mang Udin mengepel lantai yang sudah dikotori Nasrul,tapi memang dasarnya bodoh Mang Udin tidak memeras kain pel sampai kering,dan langsung meninggalkan masjid dengan lantai basah.Tidak lama jaraknya Pak RT datang ke masjid untuk shalat sebentar disana,tapi apa yang terjadi? Pak RT malah terpleset dan jatuh lumayan kencang.
Banyak diantara kita yang berpikir bahwa kitalah yang paling suci,danhanya kebaikan pada Tuhanlah yang penting.Manusia tidak akan bisa hidup dengan saleh dihadapan Tuhan saja,kita hidup bermasyarakat,tunjukanlah cinta kita pada Tuhan dengan menghormati semua orang.

Rabu, 20 Agustus 2008

Baik untuk menjadi benar

Bayu sekarang 6 tahun,yaah..usia untuk memulai sekolah dasar,dan benar,ini sudah bulan ketiga bayu bersekolah.Sekeluarga hanya tinggal dirumah sekian kecil petak,tembok rumah mereka pun berbarengan dengan tembok tetangganya.Tapi itulah Indonesia,banyak anak banyak rejeki katanya.Keluarga ini memang tidak mampu,tapi nafsu birahi suami istri menghasilkan 4 orang anak.Saat ini Bayu hanya punya Ayah,Ibunya sudah pergi minggat meninggalkan mereka.Bayu anak terakhir,entah kemana ketiga saudaranya yang lain.
Saat ini cuaca sedang marah,angin kencang sekali,hujannya sih sedang-sedang doang,tapi puyuh kecil-kecilan ini menusuk tulang bayu,yang saat itu sedang mengerjakan tugas kewarganegaraan dari sekolahnya.Sekarang sudah jam setengah sepuluh,bayu baru saja selesai mandi setelah sebelumnya keluyuran bersama teman-temannya.Ayahnya sudah tidur,dan seperti biasa,kakak-kakak bayu belum kelihatan batang hidungnya.
Jujura aja,bayau ga bisa ngerjain tugas itu,dia memang ga terlalu pandai.Dia stuck di pertanyaan "Apa yang harus kamu lakukan agar Orang tuamu senang?".Dia garuk-garuk kepala dan sekali-kali mencoba jawab,tapi ahh..dihapus lagi.Gaduhnya kaki bayu membuat Ayah bangun dari kantuknya,"kenapa bay?"lemas suara Ayahnya."Aku gabisa ngerjain ini pak".Ayahnya mendekatkan diri,"coba Bapak liat sini".Ayahnya membacakan ulang soal itu,sewaktu membaca mata Bayu tidak bisa lepas dari mata dan janggut tipis-tipis Ayahnya,dia terharu melihat Ayahnya masih mau mengorbankan waktunya."Ooohh...ini mah gampang!"sontak mengagetkan lamunan bayu."Nih,kamu tulis ya,biar Bapak bacain",Bayu pun menunggu kata-kata yang keluar dari mulut Bapaknya,berharap ini semua segera selesai."Cara membuat Orang tua saya senang adalah mau berkorban untuk orang tua saya,mau menjaga mereka dan menghormati mereka,naah..udahlah itu aja cukup menurut Bapak,Bapak langsung tidur ya,ga ada yang ditanya lagi kan?"."Ga ada Pak",sahut Bayu.
Jawaban Bapak tadi membangkitkan hati Bayu,itu semua persis sekali seperti sinetron yang sering Bayu liat di televisi,dimana tokoh utama adalah orang yang sangat-sangat baik,sampai sesekali terlihat bodoh."Wah,aku mau seperti yang Bapak bilang ah".
Bayupun ingin tidur dan segera masuk ke kamar.Dia melihat bapak sudah tertidur,tapi dia melihat pula sesekali Bapak menepuk nepuk kakinya sendiri karena banyaknya nyamuk.Bayu iba terhadap bapaknya,dia ingin Bapaknya tertidur pulas setelah membantunya.Bayupun berpikir,dan setelah 3 menit iapun menemukan ide.Bayu masih kecil dan polos,dia membuka semua pakaiannya dengan harapan semua nyamuk akan menggigit dia bukan Bapaknya.....
Dan benar,keesokan paginya tubuh Bayu penuh dengan bentol-bentol,dan tidak hanya itu,tubuhnya panas sekali akibat bertelanjang dada ditengah cuaca seperti itu.Bayu dilarikan ke puskesmas dan malah membuat Bapaknya mengeluarkan biaya.Bermaksud baik,tapi hasilnya minus.


Ingat,baik belum tentu benar.

Yehezkiel Sihombing